Wednesday, 31 August 2011

[New post] For You... Kim Heechul !

For You... Kim Heechul !

precioushero | 31 Agustus 2011 pada 20:51 | Tag: Kim Heechul | Categories: Resilly3424, Tak Berkategori | URL: http://wp.me/p1sHk3-Dg

Author : @aniiiii

(disarankan baca ffnya sambil dengerin lagunya Maria Carey - Bye Bye)

ENJOY READING ^__^

~~~~~~

Gadis itu tercengang melihat berita yang tertera di laptopnya, matanya membulat lebar mulutnya ternganga seakan tak percaya apa yang terlah terjadi. Mendadak matanya menjadi panas, iapun berusaha menepis semua yang ia liat.
"tidak, tidak mungkin. Ini pasti salah. Ini.........pasti pasti hoax! Ya hoax! Pasti!" sangkalnya sambil terus mengutak – atik leptopnya, mencari kepastian yang jelas.
♪♫Kriiiing kriiiiiing♪♫

Mendengar suara telpon berdering ia langsung menghampirinya
"hallo" dengan suara bergetar
"ibu ada" sahut pria disebrang sana
"tidak ada, ia sedang pergi bersama temannya" jawab gadis itu
"klo begitu hakyung-ah sampaikan pada ibu kalau lusa aku pulang" sahutnya lagi
"ya, apakah berita tentangmu itu benar?" tanya hakyung kemudian
"wamil? Eum benar! Sampai jumpa" ucapnya lalu menutup telponnya
Hakyung berjalan lunglai ke dalam kamar. Dia masih tak percaya dengan berita yang ia dapat, dia menatap layar leptopnya yang tertera jelas

"Super Junior's Heechul to Enlist in the Army on September 1st!"

Menatap layar leptopnya itu membuat dadanya sesak. Matanya semakin panas, padangannyapun beralih ke kalender mejanya, yang tertera "22th August 2011" airmatanya pun tak dapat ia tahan untuk megalir, ia berusaha menahan air mata itu namun ia kalah, ia pun menangis sejadi – jadinya "kenapa mendadak? Kenapa kau selalu seperti ini? Kenapa?" ratapnya
Di kampus
Hakyung tidak minat mengikuti kelas hari ini. Wajahnya datar, pikirannya melayang ke heechul dan ucapan ibunya tadi sebelum ia berangkat
Flashback
"ibu" teriak hakyung saat ibunya masuk ke dalam rumah
"kau tidak kuliah?" tanya ibunya sambil membawa beberapa belanjaan, hakyung mencoba membantunya
"aah sebentar lagi aku berangkat. Ibu kau tahu klo dia mau wamil?" tanya hee sambil berjalan keruang tengah dan duduk di kursi
"dia? Dia siapa?" tanya ibunya
"heechul" jawab hakyung
"kau ini sopan dengan kakak mu! Cepat atau lambat dia pasti wamil, justru melihat umurnya dia sudah terlambat" ucapnya tenang
"ibu tahu kalu ia akan pergi tanggal 1 september ini?" tanya hakyung lagi
Wajah ibunya berubah, ia kaget. Ya pasti kaget, siapa yang tidak kaget mendengar berita heechul wamil? Hakyung menceritakan dan menyampaikan pesan heechul kepada ibunya. Ibunya menanggapi dengan tenang.
"hakyung-ah, hal ini pasti akan terjadi cepat atau lembat. Ini korea selatan dan Ia anak laki – laki, maka ia harus pergi. Kau mengkhawatirkan kakamu?" tanya ibunya kemudian
Tidak ada jawaban dari hakyung, dia hanya diam dan menundukkan kepalanya. Melihat putrinya seperti itu, iapun mendekatkan diri ke hakyung untuk merangkul hakyung
"kakamu akan baik – baik saja" ucap ibunya sambil mengusap pundak hakyung "kau, tumben sekali kau mengkhawatirkan dia? Biasanya kau selalu masa bodo?" lanjut ibunya meledeki hakyung
Hakyung hanya mendengus kesal, lalu bangun dari kursi untuk pamit berangkat kuliah. Melihat tingkah hakyung ibunya hanya bisa tersenyum sambil menggeleng – gelengkan kepalanya.
Flashback end.
"haaaah" desah hakyung, yang ternyata desahannya cukup keras, mengakibatkan semua orang dikelas menoleh kearahnya, namun hakyung yang mengetahui hal itu hanya memasang muka datar tak peduli
"kau!" ucap pria sudah cukup umur menunjuk dirinya. Hakyung pun menatap pria yang menjadi dosennya itu dengan muka datarnya
"bisa kau beri contoh, yang kujelaskan tadi?" lanjut dosennya
"heeeeem" dia bingung mau jawab apa, dari awal kelas dia tidak menyimak materi yang dosennya berikan "tidak" ucapnya singkat
"kau ini tidak memperhatikan pelajaran ku ya? Apa yang kau pikirkan? Tolong fokus saat dikelas" bentak dosennya. Namun hakyung tidak memperdulikan omelan dosennya, ia hanya mendesah pelan dan berdoa agar kelas ini cepat berakhir dan ia ingin segera pulang.
Di halte bus
Hakyung berdiri dihalte semabil menendang – nendak kecil. Tidak ada yang ia tendang sebenarnya, itu ia lakukan hanya untuk membuang2 waktu. Ia pun akhirnya mengambil ponselnya, membuka twitternya. Membuka twitternya hanya membuatnya sedih, semua membicarakan kepergian kakanya. Iapun  memasuki menu messages dan mengirim pesan ke heechul
"kau sibuk?" ketik hakyung ke heechul
Drrrt drrt
"cepat sekali balasnya" gumam hakyung
"lumayan kekeke" jawab hee singkat
"besok kita bisa ketemu?" sms hakyung lagi
"panggil aku oppa, maka besok kita ketemuan" balas hee
"(-_-)" bales hakyung singkat
"kabari aku lagi untuk kepasatian besok ya (^0^)/" balas heechul, melihat pesan itu hakyung tidak membalasnya. Ia langsung memasukkan ponselnya ke dalam tasnya dan tak berapa lama bis yang ia tunggu tiba.
Di dorm
"heebum-ah, sebentar lagi aku tidak dapat merawatmu untuk waktu yang cukup lama. Kau dapat mengurus dirimu sendirikan?" ucap heechul ke heebum
"kau sedih? aku hanya pergi 2 tahun. Aku ini lelaki heebum-ah, jadi aku harus melakukan ini" lanjut heechul sambil mengelus heebum
"haaah aku harus lakukan ini suka atau tidak. Ini kewajiban, aku tidak bisa lari. Apa yang bisa aku lakukan sekarang heebum-ah? Tak ada kan selain melakukan semua kewajibanku?" tak terasa mata hee panas, ia pun memeluk heebum dengan kencang
"umurku sudah tidak muda lagi, aku semakin tua, aku harus serius memikirkan masa depanku. Sudah tak bisa bermain – main lagi. Memikirkan seperti apa nanti rumah tanggaku, seperti apa istri dan anakku dan seperti apa aku saat mendidik anakku. Apakah aku akan menjadi ayah dan suami yang baik? Aku harus berubah, dan aku harus merubahnya perlahan – lahan mulai sekarang." air matapun menetes mengenai heebum. Heebum menatap heechul
"miaw"
"Haah saat aku keluar wamil nanti aku pasti menjadi sosok yang baru. Kim heechul yang baru. apa semua orang akan tetap mencitaiku setelah aku keluar wamil?" lanjut hee lagi
"miaw"
"heebum-ah, aku harus terlihat baik – baik saja dan tidak ada apa apa di depan semua orang"
Drrrt drrrt
Heechul bangkit dari tempat duduk nya dan mengambil ponselnya, ternyata pesan dari hakyung. Heechul dan hakyung saling berkirim pesan. Sampai akhirnya hakyung tidak lagi membalas pesan hee. Dan saat hee ingin naik ke tempat tidur ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk. Heechulpun mengangkatnya dan ternyata itu telpon dari Shindong – Gyuri, Shimshimtapa.
Esok harinya
Hakyung mengambil ponselnya dan mengetik pesan ke heechul
"hari ini kita jadi bertemu? Hari ini sore jam 4an, kutunggu kau di restoran biasa" isi pesan hakyung ke heechul
Drrt drrt drrrt seperti biasa heechul cepat sekali membalas pesan hakyung. Dua kaka beradik ini memang tidak bisa jauh dari ponsel mereka.
"okay! Jangan terlambat ㅇㅅㅇ" isi balasan heechul ke hakyung.
Hakyungpun membuka leptopnya, membuka account twitternya yang masih rame berita kepergian kakanya. Di timelinenya ada salah satu fansite yang mengupload foto dengan judul "KIM HEECHUL'S NEW HAIR" diapun penasaran dan membukanya. Matanya langsung panas saat foto itu muncul semakin ia scroll kursor leptopnya semakin iya tak bisa menahan air matanya untuk jatuh.
"kau..." gumam hakyung perlahan tak ada kalimat lagi yang dapat ia katakan, iapun memilih mematikan leptopnya.
Di restoran
"kau baru tiba!" sapa laki – laki itu langsung mengambil kursi di depan hakyung
"tidak" ucapnya dan memberikan buku menu ke heechul, heechulpun mengambil menu yang dikasih hakyung dan mulai memilih – memilih makanan
"kau sudah pesan?" tanya heechul sambil terus matanya tertuju ke buku menu
"belom aku menunggumu" hakyungpun mendekatkan dirinya ke heechul
"kau ini kenapa?" lanjut hakyung
"kenapa apanya? Heem mana pelayannya" ucap heechul sambil celingukan mencari pelayan restoran, akhirnya ia menemukannya dan memanggilnya, merekapun memesan makanan
"jawab pertanyaanku" ucap hakyung lagi
"aish, anak ini! Kenapa kau seenaknya saja sih? Bicaralah dengan bahasa formal, bagaimanapun aku ini kakakmu" jawab heechul
"aku adikmu yang mewarisi sebagian besar sifat dan sikapmu. Jangan alihkan, jawab" jelas hakyung
"haaah aku tidak mau menjawabnya. Besokkan aku pulang, mari kita buat sesuatu yang menyenangkan sampai tanggal 1 nanti ya!" ucap hee sambil mengacak rambut hakyung
Diperlakukan seperti itu, mata hakyung menjadi panas. Dia berusaha menahan air matanya, karena ia tahu bhawa kakanya tidak suka melihat orang menangis, soalnya iapun begitu
"kenapa mendadak? Okay, tidak usah dijawab, aku mendengar percakapanmu saat kau di telpon shimshimtapa. Aku mengerti." Ucap hakyung sambil berusaha menenangkan dirinya
"cih, klo sudah tahu kenapa kau nanya? Aku sedang malas membahas ini." Jawab heechul
"haaaah boleh aku berkata jujur?" tanya hakyung ke heechul berbarengan dengan pelayan datang membawakan pesanan minuman mereka
"apa? Tentang apa?" tanya heechul sambil meminum minumannya
"kau sedang stress ya? Ya, aku dapat melihat itu semua dengan jelas. Performmu saat di mnet kemaren, aku sudah merasa ada yang ganjil. Apakah itu menyakitkan?" tanya hakyung penuh perhatian
"kau tahu aku seperti apakan? Sepertinya aku tak perlu menjawabnya lagi. Hakyung-ah jangan khawatir, aku baik – baik saja" ucap heechul menenangkan
"kau, selalu saja berkata ke semua orang untuk tidak mengkhawatirkanmu, tapi kau selalu bersikap yang membuat orang selalu mengkhawatirkanmu. Kau tahu, itu sangat menyebalkan!" kesal hakyung
"sama seperti kau bukan!? Jadi kau tahu, betapa menyebalkannya dirimukan?" balas heechul "aku tahu, jawabanmu pasti seperti ini 'aku tidak pernah bermaksud membuat mereka mengkhawatirkanku, bersedih karena aku dan lain lainnya' dan itu pula jawabanku. Jangan pernah bertanya yang sebenernya kau bisa menjawabnya sendiri" ucap heechul sambil memukul kepala adiknya dengan sendok secara lembut
"Aish! Kepergianmu yang seperti ini itu menyakitkan" ucap hakyung sambil mengelus kepalanya yang habis dipukul sendok oleh heechul yang sebenarnya tidak sakit sama sekali
Tidak ada jawaban dari heechul, heechul hanya menatap adiknya itu dalam – dalam dgn muka tenang
"baiklah! Aku tahu jawabanmu. Entah aku harus merasa beruntung atau sial mempunyai mindset yang juga sama denganmu. Ya, akupun kalo jadimu akan melakukan hal itu" pasrah hakyung "aku merasa aneh, kita ini kaka adik yang perbedaan umurnya sangat jauh tapi kenapa tingkah laku, mindset dan sifat kita seperti anak kembar?" lanjut hakyung
"karena kita dilahirkan dari orang yang sama. Karena kita dialiri darah yang sama. karena kita keluarga dan Karena kita saling mencintai satu sama lain walau kau tidak pernah memperlakukanku sebagai kakakmu dengan baik" jawab heechul berbarengan dengan makanan datang "lebih baik kita makan dulu" ucap heechul dan saat hakyung baru membuka mulutnya untuk membalas ucapan heechul, heechul langsung memotongnya "makan dengan tenang" hakyungpun langsung menutup mulutnya kembali dan makan dengan tenang.
"kau bisa pulang sendirikan?" ucap heechul saat makanannya sudah habis dan menegak air minumnya
"eum!" ucap hakyung sambil memasukan makanan ke dalam mulutnya
"besok aku pulang, siapkan makanan – makanan enak  dan tentunya makanan kesukaanku ya" lanjut heechul
"eum!" jawab hakyung singkat lagi karena ia masih makan
"hakyung-ah, buatlah daftar apa saja yang ingin kau lakukan denganku. Karena aku sudah membuat daftar apa yang akan aku lakukan denganmu" ucap heechul lalu mengambil ponsel di sakunya
"setelah kupikir – pikir kita sudah lama tidak mempunyai waktu berdua haaah aku ingin melakukannya saat aku pulang nanti" ucap heechul lalu mengacak – acak rambut hakyung dengan gemas dan memasukan ponselnya kembali ke sakunya
"YA! Kau kan tahu aku tidak suka rambut ku dipegang!" kesal hakyung  sambil membenarkan rambutnya, setelah rambutnya rapih iya memasukan suapan terakhir ke mulutnya
Melihat tingkah adiknya heechul tertawa "kadang aku berfikir setengah jiwaku ada didirimu. Semua yang ada didiriku ada juga didirimu. Pasti ibu sangat kesulitan mengurus dua orang dengan jiwa yang sama" lanjut heechul sambil terus ketawa. Hakyung hanya mendengus kesal.
"ya, jangan paksakan dirimu seperti ini. Itu hanya akan menyakiti dirimu" ucap hakyung tiba – tiba disela heechul tertawa
"huh?" heechul pun tersenyum
"matamu bengkak. Hanya ada 2 opsi, kau menangis apa kurang tidur? Atau malah dua duanya?" lanjut hakyung
"kau tau jawabannya" jawab heechul "haah lebih baik kau pulang sebelum malam. aku masih ada yang harus diurus" lanjut heechul dan bangun beranjak dari kursinya
Hakyungpun mengikuti kakanya. Heechul mengantar hakyung sampe halte, sepanjang perjalanan mereka tidak ada yang bicara. Mereka semua diam, hanyut di dalam pikiran mereka masing - masing
"ya, terkadang menjadi kembar denganmu seperti ini sangat menyakitkan. Kau tahu kenapa? Karena aku merasakan apa yang kau rasakan. Benar katamu, ibu pasti kerepotan mengurus kita berdua" ucap hakyung saat tiba di halte dengan kepala tertunduk
Heechul langsung memeluk hakyung dan mencium ubun – ubun kepala adiknya, tanpa sadar hakyung menteskan airmatanya, sadar akan hal itu hakyung langsung meghapusnya.
"okay, bismu telah tiba" ucap heechul lalu melepas pelukannya. Hakyung tidak berani menatap heechul, ia takut air matanya tak tertahankan untuk keluar. Ia pun langsung masuk ke bis dan melihat kakanya melambaikan tangannya dengan senyum yg menyiratkan kesakitan.
Dirumah
Hakyung membuka leptopnya, ia pun mulai hanyut di dunia maya. Kaka beradik ini sama, mereka seperti netizen karena waktu mereka untuk searching terkadang lebih banyak dari pada melakukan hal lain. Melihat berita kakanya yang masih terus beredar membuatnya muak. Setelah bosan bermain leptop ia pun merebahkan dirinya dikasur, mengambil boneka yang terletak di sebelah bantalnya
"kau kakak ku. Ya aku tahu kau kakak ku, tapi kenapa sulit sekali memanggilmu o....p.. haaah" ucapnya keboneka itu. *adeknya ngomong sama boneka, kakanya ngomong sama kucing -_-*
"kau dan aku sama! semua orang bilang kita beruntung sekali mempunyai ikatan batin yang kuat, tapi aku tidak merasa beruntung, entah mengapa. bisakah aku bersikap selayaknya adik? Terkadang aku berfikir aku keterlaluan kepadamu tapi...." hakyung tidak melanjutkan kalimatnya, ia memeluk erat bonekanya dan terlelap.
Esoknya
Hari itu hakyung sudah sibuk di dapur membantu ibuny untuk mempersiapkan makanan untuk menyambut kepulangan kakanya. Setelah selesai mempersiapkan semua masakan dan merapihkan kamar kakanya, hakyung mengambil ponselnya, ada satu pesan yang masuk ke ponselnya, dari temannya
"hakyung-ah, tanpa kau sadari kau itu sebenarnya sudah sangat menyayangi kakamu. Kau tahu, ikatan batinmu antara kau dan dia itu menunjukkan betapa terikatnya kalian, betapa saling mencintainya kalian. kenapa kau bertanya itu tiba – tiba? Hakyung-ah kau hanya terlalu gengsi mengakui rasa cintamu yang besar itu kepadanya."
Setelah membaca pesan itu ia teringat klo saat di bis ia  mengirim pesan ke temannya ini yang isinya : "aku merasa aku tidak pernah mencintai kakaku. Ya, bagaimana caranya agar aku bisa mulai menyayanginya?"
Hakyung pun duduk terdiam dan bertanya pada dirinya sendiri "aku? Aku menyayanginya? Masa sih?!" tanyanya takjub sendiri dan tidak membalas pesan temannya itu. Ia meletakkan ponselnya dan beranjak untuk mandi, membersihkan dirinya.
Sore harinya
Hakyung asik bermain dengan leptopnya. Mengerjakan beberapa tugas kuliahnya sambil bermain di situs jejaring sosial. Tiba – tiba pintunya diketuk, hakyungpun menyuruhnya masuk dan tiba – tiba jitakan mendarat di kepalanya saat ia membalikan badan untuk protes ia pun terlonjak kaget, ia kira ibunya namun ternyata bukan.
"YA!! KAU TAU ITU SAKIT?!" Kesal hakyung sambil mengusap kepalanya yang abis di jitak
Heechul tidak meminta maaf malah mencubit pipi adiknya dengan gemas dan menghempaskan tubuhnya ke kasur adiknya "haaah aku lapar! Dimana ibu, aku tidak menemukannya saat aku pulang tadi" ucap heechul
"ia sedang pergi, sebentar lagi juga kembali. Makanlah, ibu telah membuat makanan kesukaanmu" ucap hakyung yang sekarang mengelus pipinya
"malam ini aku ingin mengajak kalian semua makan diluar. Dan sebelum ibu pulang ke rumah, aku ingin mengajak mu jalan2. Kau mau kemana?" ucapnya sambil memainkan boneka hakyung
Tidak ada jawaban dari hakyung, dia malah kembali ke meja belajarnya dan memainkan leptopnya kembali
Chu~ satu ciuman mendarat di pipi hakyung, ingin rasanya hakyung marah namun hal itu diurungkan karena heechul menatap dalam – dalam
"boleh aku melihat daftar hal apa saja yang kau ingin lakukan bersamaku?" tanya heechul
Hakyung tidak menjawab, ia masih kesal dengan perlakuan heechul kedirinya
"kalau tidak ada, kau harus melakukan apa saja yang aku ingin lakukan bersamamu. Sekarang ganti bajumu, kita pergi!" lanjut heechul
"kau ini seenaknya ya!" kesal hakyung
"jangan suka ngomongin diri sendiri! Aku tunggu diluar. Jangan menolak, lakukan!" heechul mengusap lembut kepala adiknya itu lalu berlalu keluar dari kamar.
Hari itu hakyung menemani heechul bermain di taman bermain yang dulu ia dan heechul sering kunjungi saat masih kanak - kanak. Mereka menghabiskan senja itu ditaman itu. Menjelang malam mereka pulang untuk makan malam, setelah perdebatan panjang akhirnya heechul mau makan malam dirumah. sudah lama hakyung tidak merasakan hal ini. Selesai makan malam heechul pamit ke kamar, dan hakyungpun merapihkan meja makan
Tok tok tok
"masuk!" perintah orang di dalam kamar
"ya, apa aku mengganggumu?" tanya hakyung saat melihat kakanya yang sedang memainkan leptopnya
"apa?" tanyanya singkat
"baiklah aku keluar" ucap hakyung membalikkan badan dan keluar dari kamar heechul dan kembali kekamarnya.
Di dalam kamar, hakyung memainkan leptop berusaha menyibukkan dirinya. Dia fikir kakanya pulang kali ini akan menyenangkan, tapi ternyata ia tetap menyebalkan. Cukup lama ia hanyut di dunia maya dan tiba – tiba.
"hakyung-ah" sapa seseorang dari depan pintunya hanya menongolkan kepalanya
Hakyung membalikkan badannya kearah pintu yang ternyata heechul.
"apa?" balas hakyung kesal. Heechul  masuk ke dalam hakyung, duduk diatas kasur dan menatap hakyung
"kau sedih aku pergi wamil?" tanya heechul tiba – tiba
Hakyung kaget diberi pertanyaan seperti itu "hah?! itu...tidak!" jawabnya dan kembali memainkan leptopnya
"aku tahu perasaanmu. Ya kau kemarilah. Duduk disebelahku" ucap heechul, namun hakyung tidak bergeming ia tetap asik memainkan leptopnya "hakyung-ah" panggil heechul  dengan nada tinggi
Dengan malas – malasan ia pun beranjak untuk duduk disebelah kakanya.
"kau selalu bilang aku harus menjadi lelaki sejatikan? Dan sekarang aku sudah melakukan itu. Aku melakukan itu agar kau bangga padaku, kau tahu?" ucap heechul dan hakyung hanya bisa tertunduk terdiam
"pada dasarnya aku tidak perduli akan ucapan orang, tapi aku berfikir aku ingin sekali dipandang dan dianggap laki – laki sejati, baik itu oleh kau, dan masyarakat." Heechul menarik nafas dalam – dalamm lalu menghembuskannya "wamil hanya 2 tahun. Disaat seperti itu orang yang benar – benar menyayangiku pasti akan setia menungguku." Lanjut hee
"walau kau tidak memperlakukanku dengan baik, walau kau bersikap seperti antisku tapi aku tahu kau adikku yang palingku sayang. Hakyung-ah, oppa menyayangimu. Oppa tidak pernah mau melihat kau menangis lagi, oppa banyak mengalami hal – hal yang berat, dan oppa tak ingin kau mengetahuinya. Oppa mana yang mau melihat adiknya bersedih karena dirinya? Artis mana yang mau menyakiti fansnya? Dan member group mana yang ingin menyakiti hati member segroupnya? Ngga ada hakyung-ah. Tapi oppa harus memilih. Oppa selalu berusaha membuat mereka untuk tidak merasa disakiti, mungkin pilihan ini menyakitkan untuk mereka, fans, memberku yang lain tapi jauh dari itu aku yang sakit." Ucap heechul dengan nada yang berat
"menangislah kalau kau ingin menangis, tak usah malu meskipun kau seorang kaka kalau kau ingin menangis didepanku, aku tak masalah" ucap hakyung dengan masih tertunduk
Heechulpun memandang hakyung, memegang dagu hakyung dan mengangkat wajahnya. Betapa kagetnya ia melihat mata heechul sudah menggenang air mata
"kau juga, menangislah. Ga ada salahnya menangis bersamaku. Aku tidak akan memarahimu" saat itu air mata mengalir di pipi heechul
"aku akan mengantarkau saat pergi wamil" ucap hakyung
"tidak usah dipaksakan. Aku tidak mau terlihat merepotkan mereka. Kau tahu pikiranku kan!?" jawaba heechul
Hakyungpun memeluk heechul dengan erat, ia menangis sejadi – jadinya dipelukan heechul. Heechul mengelus punggung adiknya menenangkan dan iapun berusaha mengendalikan dirinya
"sebelum oppa pergi, kita harus baik – baik ya. Dongsaeng-ah, oppa neomu saranghae! Jinjja!" ucapa heechul
Hakyung mengangguk pelan "oop...op aaaah" kalimat "oppa" sepertinya sulit sekali diucapkan hakyung.
"sebegitu susahnya kau memanggil ku 'oppa?' hakyung-ah?" Sadar heechul sambil terus memeluk hakyung. Tidak ada jawaban dari hakyung hanya isak tangis yang semakin menjadi – jadi. Heechul hanya tersenyum.
Tak berapa lama hakyung sudah dapat mengendalikan dirinya dan melepas pelukan hee, menapat wajah kakanya yang tenang, dia mengelus salah satu pipi kakanya
"kau sangat lelah ya? Wajahmu, sangat mengerikan" ucap hakyung dengan muka datarnya dan mata sembab.
Muka heechul yang tadi sedang tenang tiba – tiba kesal  "aish! Anak ini!" menjitak kepala hakyung
"sakit!!!" erang hakyung sambil mengelus kepalanya yang habis dijitak "akukan hanya bicara jujur!" lanjutnya lagi dengan muka innocent
"jangan pasang wajah sok innocentmu itu! Menyebalkan! Aku jadi menyesal telah berkata manis kepadamu tadi" kesal heechul. Mendengar ucapan kakanya hakyung tertawa sambil melap sisa airmata dipipnya
"Segera betulkan mukamu yang menyeramkan itu! Buatlah para fansmu bahagia sebelum kau meninggalkannya selama 2 taun!" Ucap hakyung sambil bersender di tembok
Heechul hanya mendesah dan bersender ditembok juga
"2 taun bukan waktu yg sebentar, fansmu pasti kesepian. Berikanlah penampilanmu yg terbaik. Dan" hakyung sambil menatap heechul yg duduk persis disebelahnya
"Aku suka rambut barumu" ucap hakyung sambil tersenyum
Heechul tersenyum mendengar adiknya memuji dirinya, adiknyaa ini jarang sekali memuji diirinya.
"Terima kasih adikku! Jaga dirimu selama 2 taun nanti! Aku harap kau sudah mempunyai pacar setelah aku keluar nanti! Dan aku berharap saat aku kluar nanti kau bisa bilang 'oppa aku mencintaimu' dan berhenti jadi antisku" ucap heechul sambil mencubit pipi hakyung
"Aish" kesal hakyung lalu bersender ke bahu kakanya
"Kau bangga punya kaka seperti ku? Seorang Idol yg byk dicintai org?!" Tany hee sambil menyandarkan kepalanyaa diatas kepala hakyung
"Dikit" ucap hakyung singkat
Heechul hanya tertawa "nanti pasti akan banyak dan kau akan menjadi fans fanatikku" ucap hee
"Iih malas!" Jawab hakyung singkat.
*adik - kaka ini sama2 keras kepala memang -_-*
"I love you" ucap hee lalu mengecup ubun2 kepala adiknya
Hakyung memegang tangan kakanya sambil mendesah lembut dan memejamkan matanya untuk mengistirahatkan mata + pikirannya..

I never knew I could hurt like this
And everyday life goes on like
"I wish I could talk to you for awhile"
Miss you but I try not to cry
As time goes by
And it's true that you've reached a better place
Still I'd give the world to see your face
And I'm right here next to you
But it's like you're gone too soon
Now the hardest thing to do is say bye bye

Nb : ini kalimat2 yang diucapin hakyung, murni dari perasaan gw yang paliiiiing dalam . Ini yang gw rasain. Dan ada beberapa adegan yang gw ambil dari mimpi gw huhu *brb nangis lagi* klo ga nyambung maaf ya, maklum ini ff penuh emosi pas buatnya soalnya sambil nangis2 huhu enjoy ya~~

OKAY EVERYBODY PUTS YOUR HANDS UP AND SAID :

우유빛깔 김희철 사랑해요 김희철 (Woo U BiCCal KIM HEE CHUL SaRangHaeYo KIM HEE CHUL)

Komentari tulisan ini



Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser: http://subscribe.wordpress.com

No comments:

Post a Comment